Tap tap tap
Langkah kecil itu melangkah mantap
Menyusuri rumah yang berselimut duka
Mencari sebuah sosok yang sangat dirindunya
___
“kenapa semua muram?
Hey, aku di sini!
Aku tidak kemana-mana”
___
Si kecil berkata.
Tapi tidak ada yang menyambutnya.
___
Dia melangkah lagi
Kali ini meragu
Apa sosok yang dicari
Masih menunggu
___
Ada.
Dia ada di sana.
Sang bunda.
Memeluk pigura.
Berisikan foto dirinya.
___
Satu dua bulir
Air mata mengalir
Merasa benar berada pada titik nadir
___
Si Kecil meringis
Dia tahu, waktunya hampir habis
___
Ingin rasanya dia memeluk sang Bunda
Walau tahu Bunda tak kan merasa
Tapi toh, tetap dia menciumnya.
___
Ciuman terakhir
Semoga sampai ke hatinya
Dengan pesan
Bahwa dia baik saja
___
Lalu..
Sang Bunda terperanjat
Pipinya terasa hangat
___
Sang bunda mendadak ceria
Si kecil merasa lega
___
“Bunda, jangan bersedih lagi.
Karena toh nanti kita akan berjumpa
Di suatu tempat indah bernama surga”
___
Si kecil melayang
Badannya terasa ringan
Sang Bunda menatap ke angkasa
Tersenyum bahagia
Menyampaikan salam pada Malaikat kecilnya..
“sampai nanti di surga”
hiks.. 😦
dalem banget
“sampai nanti di surga”
hihi..
iyaa.. makasih yah udah dibaca.. 😀
Nda… pengen nangis…
Menyentuh sekaliii… hiks
diniii.. makasih yaaa.. very very appreciated.. mmuaahh
Neng
sampai berkaca kaca bacanyaaa..
menyentuhhhhhhhhhhhh
^_^
*ada yang versi sampai ketemu di neraka ga? hohohooo 😀
versi neraka.. hmm hmm..
susah membayangkan orangtua ngomong, “c u at hell, son” hihihi..
nda tumben lu bikin sedih sedih begini
hahaha..
inilah kenapa gue menanyakan arti nadir jul.. =p
kok orang pada bilang ini sedih sih.. ini kan happy ending! hehehe..
wohooo yanda… my hero
:”>
sebuah tulisan yang bermakna.. 🙂